Posted on Thursday 3 November 2016 WHAT.?





















Yogyakarta - Maraknya aksi vandalisme di berbagai negara termasuk Indonesia menjadikan keprihatinan tersendiri bagi warga Jepang. Yushi Fujimoto seorang warga Jepang bersama beberapa rekannya membersihkan aksi corat-coret vandalisme di Kota Yogyakarta.Berbekal alat bernama Ecolobean yakni alat pembersih cat ramah lingkungan, mereka membersihkan vandalisme yang ada di sejumlah tempat di Yogyakarta. Mereka membersihkan cat-cat yang ada di kawasan Tamansari, Keraton Yogyakarta, Jalan Margo Utomo dan kawasan Kleringan dekat Stasiun Tugu Yogyakarta.Ecolobeam sendiri merupakan campuran air dengan tepung pembuat kue. Saat air bercampur tepung roti itu disemprotkan menggunakan alat kompesor, cat-cat yang menempel di tembok dengan mudah terkelupas. Dalam waktu singkat tembok-tembok baik rumah milik warga, tembok bangunan di Tamansari dan di rambu-rambu lalu-lintas menjadi bersih. Tidak hanya cat saja, beberapa kerak dan lumut yang menempel di tembok juga mudah dihilangkan tanpa harus di kerok menggunakan alat. Cukup disemprot dengan air dan tepung kue tersebut."Cara kerjanya sederhana, tidak ada obat khusus, hanya air dan tepung pembuat kue yang disemprotkan secara bersamaan. Alat ini juga ramah lingkungan," kata Fujimoto kepada wartawan saat membersihkan cat-cat aksi vandalisme yang menempel di tembok bangunan bersejarah di Tamansari, Senin (24/10/2016).Kerabat Keraton Yogyakarta, GBPH Prabukusumo yang turut menyaksikan sendiri proses pembersihan coretan-coretan vandalisme itu mengaku takjub dengan hasil kerja alat tersebut yang dilakukan oleh warga Jepang. Dia juga mengapresiasi kecintaan warga Jepang terhadap Kota Yogyakarta yang secara sukarela membersihkan vandalisme."Alat ini bisa dikembangkan di Yogyakarta maupun di Indonesia untuk membantu membersihkan berbagai vandalisme yang menggangu pemandangan. Aksi ini diharapkan mampu menggugah kesadaran warga Yogyakarta dalam menjaga lingkungan sekitarnya. Sebab Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya dan pariwisata," pungkas dia.

Post a Comment

Prev home